MAKALAH SOFTSKILL
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
NAMA : RAYHAN P WICAKSONO
KELAS: 1IA08
NPM :
55415707
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
A.
MANUSIA
Manusia di alam ini memegang peranan
yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia
dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia
merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terakit satu sama
lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk
biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (ilmu biologi). Dalam
ilmu-ilmu social, setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu
ekonomi). Manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosilogi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang
berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan
acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia
itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
a. Jasad
yaitu: badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan difoto,
dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat
yaitu: mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c. Ruh
yaitu: bimbimngan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konsepsual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafs
yaitu: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri
sendiri.
2) Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu:
a. Ide,
yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri
alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual
menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius).
b. Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id,
seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif ” karena perananya dalam
menghubungkan energi id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh
orang lain.
c. Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira usia lima
tahun. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima
oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar
diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B.
HAKEKAT
MANUSIA
a.
Mahluk
ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh
adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi.
b.
Mahluk
ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan dan, kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakn ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa
(perasaan) dalm diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan
rohani. Perasaan inderawi adalah ransangan jasmani melalui pancaindra,
tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani
adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
·
Perasan intelektual yaitu, perasaan yang
berkenaan dengan pengetahuan.
·
Perasaan estetis, yaitu perasaan yang
berkenan dengan keindahan.
·
Perasaan etis, yaitu perasaan yang
berkenan dengan kebaikan.
·
Perasaan diri, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan
kehidupan orang lain.
·
Perasaan religious, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
c.
Mahluk
biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Manusia
adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan
budayawi. Sebgai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi:
kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas,
bahasa, dan sebagainya.
d.
Martabat
karena kemampuan Mahluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi),
mempunyai kualitas dan bekerja dan berkarya.
Soren
kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang
manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat
dengan lingkunganya (ekologi), memmiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada
hukum alamiah. Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan
religious.
C.
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Francis
L.K.Hsu, sarjana Amerika keturuna Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keaahlian didalam ilmu antropologi,
ilmu psikologi, ilmu filsafat, dan kesastraan Cina klasik. Karya tulisnya
berjudul Psychology Humeostatis Cina Klasik. Majalah American Anthropologist,
jilid 73 tahun 1971, halaman 23-24. Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan
sub sadar. Kedua lingkaran itu berada didaerah pedalaman dari alam jiwa
individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak
kedalam. Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious).
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini
didalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan
perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada
sesamanya. Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi
tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu
diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat
berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan
batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh msalah-masalah hidup yang
menyulitkan. Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai
oleh sikap sayang, dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari
orang, binatang, atau benda-benda itu bagi dirinya. Nomor 1 disebut lingkaran
hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia,
benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan
masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh
langsung terhadap kehidupan sehari-sehari. Nomor 0 disebut dunia luar, terdiri
dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang
terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran
dan anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat, dan Negara
Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
D.
PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Dua orang antropologi terkemuka yaitu Melvile J.
Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism
berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Dalam bahasa latin kebudayaan berasal
dari kata colere, yang berarti mengolah tanah, dan kata budhayah yang berarti
budi atau akal. Jadi, kebudayaan secara umu adalah segala sesuatu yang
dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah
atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk
dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.
E.
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
C.
Kluckhohn didalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture
mengemukakan , bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:
·
Sistem Religi (system kepercayaan).
Merupakan
produk manusia sebagai homo religious.
·
Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo socius.
·
Sistem pengetahuan.
Merupakan
produk manusia sebagai homo sapiens.
·
Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi.
Merupakan
produk manusia sebagai homo economicus menjadi tingkat kehidupan manusia secara
umum terus meningkat.
·
Sistem teknologi dan peralatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo faber.
·
Bahasa .
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo longuens.
·
Kesenian.
Merupakan
hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
F.
WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya,
kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
·
Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran
manusia:
Wujud
ini disebut system budaya, sifatnya abastrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat
pasa kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam
alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
·
Kompleks aktivitas:
Berupa
aktifitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati
atau diobservasi.
·
Wujud sebagai berikut:
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tisak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G.
ORIENTASI
NILAI BUDAYA
Menurut
C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) system nilai
budaya dalam semua kebudayaa didunia, secara universal menyangkut lima masalah
pokok kehidupan manusia, yaitu:
·
Hakekat hidup manusia (MH).
·
Hakekat karya manusia (MK).
·
Hakekat waktu manusia (WM).
·
Hakekat alam manusia (MA).
·
Hakekat hubungan manusia (MN).
H.
PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Tidak
ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyadinamika dan gerak. Gerak
kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tadi.
Terjadinya
gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
·
Sebab-sebab yang berasal dari dalam
masyarakat dan kebudayaan sendiri,
·
Sebab-sebab perubahan lingkungan alam
dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan
sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
§ Pada
umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah:
·
Unsur kebudayaan kebendaan seperti
peralatan yang terutama sangat mudah
dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakatyang menerimanya.
·
Unsur-unsur yang terbukti membawa
manfaat besar.
·
Unsur-unsur yang dngan mudah disesuiakan
dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut.
§ Unsur-unsur
kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya:
·
Unsur yanag menyangkut sistem
kepercayaan seperti ideology.
·
Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf
pertama proses sosialisasi.
§ Pada
umumnya generasi muda lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing.
Sebaliknya, generasi tua sukar menerima unsur baru, dikarenakan norma-norma
tradisional yang sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga susah unutk
mengubah norma-norma yang sudah meresap dalam jiwa generasi tua tersebut.
§ Suatu
masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok
individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan kritis yang
membahayakan keutuhan masyarakat.
Berbagai
factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
diantaranya:
§ Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
§ Jika
pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan
oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata
yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor
dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran gama yang berlaku.
§ Corak
struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru.
§ Suatu
unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
§ Apabila
unsur yang baru itu memiliki skala kegiaatan terbatas, dan dapat dengan mudah
dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
I.
KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, madsudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Mannusia
menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai denagnnya. Tampak bahwa keduanya akhirnya
merupakan satu kesatuan.