Friday, March 4, 2016

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



                          

                                                   MAKALAH SOFTSKILL
                               MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
















NAMA : RAYHAN P WICAKSONO
KELAS: 1IA08
NPM     : 55415707




 
                                   MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A.   MANUSIA

Manusia di alam ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terakit satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (ilmu biologi). Dalam ilmu-ilmu social, setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosilogi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1)      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
a.       Jasad yaitu: badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b.      Hayat yaitu: mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c.       Ruh yaitu: bimbimngan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konsepsual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.      Nafs yaitu: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2)      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu:
a.       Ide, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius).
b.      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif ” karena perananya dalam menghubungkan energi id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.       Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira usia lima tahun. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas didalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

B.     HAKEKAT MANUSIA

a.      Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.

b.      Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan, kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakn ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa (perasaan) dalm diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan rohani. Perasaan inderawi adalah ransangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya:
·         Perasan intelektual yaitu, perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
·         Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
·         Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan kebaikan.
·         Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
·         Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

c.       Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebgai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi: kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.

d.      Martabat karena kemampuan Mahluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan bekerja dan berkarya.
Soren kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkunganya (ekologi), memmiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah. Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan religious.

C.    KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K.Hsu, sarjana Amerika keturuna Cina yang mengkombinasikan dalam   dirinya keaahlian didalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat, dan kesastraan Cina klasik. Karya tulisnya berjudul Psychology Humeostatis Cina Klasik. Majalah American Anthropologist, jilid 73 tahun 1971, halaman 23-24. Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada didaerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak kedalam. Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini didalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya. Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh msalah-masalah hidup yang menyulitkan. Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang, dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang, atau benda-benda itu bagi dirinya. Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-sehari. Nomor 0 disebut dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat, dan Negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.

D.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Dua orang antropologi terkemuka yaitu Melvile J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Dalam bahasa latin kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah, dan kata budhayah yang berarti budi atau akal. Jadi, kebudayaan secara umu adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.

E.     UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
C. Kluckhohn didalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan , bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:
·         Sistem Religi (system kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai homo religious.
·         Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius.
·         Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
·         Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadi tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
·         Sistem teknologi dan peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
·         Bahasa .
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
·         Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.

F.     WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
·         Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia:
Wujud ini disebut system budaya, sifatnya abastrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pasa kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

·         Kompleks aktivitas:
Berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
·         Wujud sebagai berikut:
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tisak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

G.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaa didunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
·         Hakekat hidup manusia (MH).
·         Hakekat karya manusia (MK).
·         Hakekat waktu manusia (WM).
·         Hakekat alam manusia (MA).
·         Hakekat hubungan manusia (MN).

H.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyadinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
·         Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri,
·         Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
§  Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah:
·         Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat  mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakatyang menerimanya.
·         Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar.
·         Unsur-unsur yang dngan mudah disesuiakan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut.
§  Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya:
·         Unsur yanag menyangkut sistem kepercayaan seperti ideology.
·         Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
§  Pada umumnya generasi muda lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing. Sebaliknya, generasi tua sukar menerima unsur baru, dikarenakan norma-norma tradisional yang sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga susah unutk mengubah norma-norma yang sudah meresap dalam jiwa generasi tua tersebut.
§  Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan kritis yang membahayakan keutuhan masyarakat.
Berbagai factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya:
§  Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
§  Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran gama yang berlaku.
§  Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
§  Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
§  Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiaatan terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

I.       KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, madsudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Mannusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai denagnnya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.